Pengertian Sumber Dan Penggunaan Dana
Analisa sumber dan
penggunaan modal kerja merupakan alat penting bagi manajemen keuangan, yang
mana akan memperlihatkan dari mana dana tersebut diperoleh dan kemana dana
tersebut dibelanjakan, manajemen keuangan harus mampu memperkirakan seberapa
besar kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiayai operasional perusahaan
dari mana keuangan tersebut di peroleh, pengalokasian dana secara layak,
pengelolaan finansial secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil penggunaan
sumber-sumber dana, tidak semata-mata menentukan tingkat profitabilitas tetapi
turut pula menentukan kontinuitas perusahaan.
Adapun mengenai pengertian sumber dan penggunaan dana dapat diketahui
berdasarkan defenisi yang dikemukakan oleh s. munawir (1999 : 110)
sebagai berikut bahwa, analisa sumber dan penggunaan dana merupakan suatu alat
analisa keuangan yang sangat penting bagi finansial manajer atau bagi para
calon kreditur atau bagian bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya,
dengan analisa sumber dan penggunaan dana akan diketahui bagaimana perusahaan
mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.
Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana
tersebut dapat dalam artian yang sempit yaitu kas atau dalam artian yang lebih
luas yaitu sebagai modal kerja. Pengertian mana yang akan digunakan dalam
analisa sumber dan penggunaan dana itu tergantung kepada kebutuhan kita
sendiri, yaitu apa yang kita analisa.
Selanjutnya pengertian dana yang dikemukakan oleh Alex s. nitisemito menyatakan
bahwa dana adalah elemen-elemen dalam aktiva suatu neraca yang dapat berupa
uang kas, bahan baku, mesin, gedung dan sebagainya. Sedangkan sumber dana yaitu
dana jangka panjang dan dana sendiri.
Uraian ini menunjukkan bahwa pengertian dana dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu:
a. Dana yang berada di sebelah debet (aktiva) atau
disebut dana aktif dapat dibedakan berdasarkan cara dan lamanya berputar, yaitu
aktiva lancar dan aktiva tetap.
b. Dana yang berada di sebelah kredit, suatu neraca
yang menunjukkan sumber-sumber dari mana dana itu diperoleh yang biasa disebut
dana pasif.
Investasi jangka panjang :
Investasi jangka panjang adalah investasi
dimana dana yang Anda masukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah
jangka waktu minimal 1 tahun. Ada banyak bentuk investasi jangka panjang.
Berikut ini adalah beberapa contoh diantaranya:
Properti merupakan salah satu investasi
jangka panjang yang sangat menguntungkan. Harga properti akan terus merangkak
naik dari tahun ke tahun. Bagi Anda yang memiliki dana yang cukup besar,
investasi ini patut menjadi pilihan.
Berbagai macam properti bisa Anda lirik,
mulai dari tanah, rumah, ruko dan lain-lain. Yang paling penting di dalam
mengambil investasi jangka panjang ini adalah kejelian Anda dalam melihat
kondisi masa depan dari daerah tempat properti tersebut berada.
Mengambil properti di daerah yang sedang
berkembang pesat adalah salah satu cara untuk memperoleh keuntungan yang besar
dari investasi ini secepat-cepatnya.
Selain properti, investasi jangka panjang
yang juga bisa Anda ambil adalah membeli dan menyimpan emas dan berbagai logam
mulia. Harga emas dan logam mulia ini juga akan cenderung terus naik karena
sifatnya yang berupa bahan tambang yang terbatas.
Kondisi ekonomi dunia yang sering tidak
stabil juga merupakan salah satu pemicu naiknya harga emas dan logam mulia.
Oleh karena itu membeli dan menyimpan emas serta logam mulia untuk jangka
panjang bisa menjadi alternatif yang bisa Anda pilih.
Saham juga merupakan salah satu investasi
jangka panjang. Walau demikian, ada pula yang memperdagangkan saham dalam
jangka pendek.
Untuk menyimpan saham dalam jangka
panjang, Anda harus jeli melihat kondisi perusahaan yang sahamnya akan Anda
beli. Membeli saham-saham yang kondisi usahanya cukup stabil merupakan salah
satu cara investasi jangka panjang yang bisa Anda pilih,
Tak berbeda jauh dengan saham, reksadana
juga merupakan investasi jangka panjang yang melibatkan pasar modal. Bedanya,
di reksadana, ada banyak pilihan kombinasi jenis investasi yang bisa Anda
pilih.
Anda bisa mengkombinasikan berbagai jenis
investasi mulai dari yang resikonya kecil sampai yang resikonya besar di dalam
reksadana. Tentu resiko besar bisa sangat menguntungkan maupun sangat merugikan
dan Anda harus siap menerima setiap resiko tersebut.
Investasi jangka panjang pada dasarnya
tidak terlalu sulit dalam memberikan keuntungan. Jika Anda jeli melihat situasi
dan kondisi, banyak investasi jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan
berlipat. Di dalam investasi, sifat bijaksana dan tidak serakah sangat
dibutuhkan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
B. Sumber Modal Jangka Panjang
Sumber modal jangka panjang ini dapat diperoleh dari modal sendiri (saham) dan
modal asing (obligasi, hipotek, dan KIK (Kredit Investasi Kecil)).
1. Obligasi
Adalah merupakan surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
didalamnya tercantum nilai nominal dan bunga serta waktu pembayaran kembali.
Harga obligasi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang diharapkan. Perusahaan
yang diperkenankan mengeluarkan obligasi adalah perusahaan yang benar-benar
baik dan mendapat pengawasan dari badan yang ditunjuk. Jenis obligasi :
debenture, subordinate debenture, income bond. Debenture adalah obligasi yang
tidak dijamin dengan suatu aktiva tertentu (unsecured bond) dari suatu
perusahaan. Pada saat dilikuidasi merupakan kreditor umum (akan dilunasi
sesudah hutang yang dijamin). Subordinate debenture adalah bentuk obligasi,
jika terjadi likuidasi akan dibayar setelah obligasi senior, bentuk ini dapat
ditukarkan dengan saham (convertable bond). Income bond adalah yang memperoleh
pendapatan (bunga) jika perusahaan memperoleh keuntungan, dimana bunga bersifat
kumulatif, biasanya tidak lebih dari 3 tahun.
Pembayaran obligasi (pembayaran kembali) dapat dilakukan secara sekaligus
(sinking funds) pada hari jatuh tempo-nya, atau diangsur (amortization).
Pembayaran kembali obligasi dapat diambilkan dari penyusutan dari aktiva yang
dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut atau dari keuntungan perusahaan.
2. Hipotek (morgage)
Adalah bentuk utang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak
(tanah, bangunan). Jika terjadi likuidasi aktiva yang dijadikan jaminan itu
dijual untuk membayar hutang hipotek tersebut, jika tidak mencukupi maka sisa
utang hipotek menjadi kreditor umum.
3. Kredit Investasi Kecil (KIK)
Karakteristik dimaksud KIK adalah: jumlah maksimum Rp. 5 juta, bunga 10,5% /
bulan (berlaku 1 Januari 1978), jangka waktu kredit 10 tahun termasuk grace
periode, self financing pemohon 25% tidak secara mutlak, diberikan kepada
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, kecuali
hiburan/amusement, jaminan kredit berupa: proyek yang dibiayai dengan kredit
tersebut, jika jaminan tidak mencukupi ditambahn kekayaan milik nasabah atau
pihak ketiga hingga mencapai 100%, untuk memperkuat pembayaran kembali bank
mengadakan perjanjian dengan PT. Askrindo.
4. Saham Preferen
Saham preferen mempunyai sifat sebagai utang dan sebagai modal sendiri. Dividen
tiap tahun tetap dinyatakan dalam persentase (%) tertentu dan bersifat
kumulatif. Saham preferen ini mempunyai hak atas sisa keuntungan setelah
dibagikan kepada pemilik saham biasa (participating future). Misalnya pemegang
saham preferen telah menerima Rp. 16,- dan pemegang biasa menerima dividen Rp.
20,- maka pemegang saham preferen berhak atas tambahan sebesar Rp. 4,- . Jika
terjadi likuidasi, saham preferen memperoleh hak setelah kreditor, tetapi
sebelum pemegang saham biasa (biasanya hak ini hanya terbatas pada nilai
nominal). Saham preferen tidak mempunyai suara (kecuali jika tidak pernah
menerima dividen) dalam RUPS. Untuk mengakhiri peredaran saham preferen
digunakan call price atau sinking funds. Call price adalah harga yang
disebutkan sebagai harga pelunasan apabila perusahaan memutuskan untuk melunasi
saham preferen. Call price lebih besar daripada nilai nomisalnya. Call price
ini dapat berlaku juga pada obligasi. Jika pajak tinggi tidak menarik untuk
mengeluarkan saham preferen. Untuk suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen
karena alasan bahwa pembayaran dividen saham preferen sebenarnya tidak
merupakan kewajiban yang mempunyai kekuatan hukum.
5. Saham Biasa
Saham biasa adalah merupakan modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan.
Saham biasa ini akan menanggung risiko perusahaan sejauh modal yang disetorkan.
Saahm yang diotorisir adalah jumlah maksimum saham baisa yang boleh
dikeluarkan. Out standing stock adalah saham biasa yang telah dikeluarkan yang
dimiliki oleh pemilik. Perusahaan mungkin membeli sebagian dari saham ini yang
dikeluarkan dan menyimpan sebagai treasury stock. Saham biasa mungkin mempunyai
atau mungkin tidak mempunyai nilai nominal. Nilai nominal hamper tidak ada
nilai ekonomisnya.
Modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaan adalah : cadangan, dan laba
ditahan. Cadangan yang merupakan modal sendiri berupa: cadangan ekspansi,
cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum. Dan cadangan
yang tidak termasuk modal sendiri: cadangan penyusutan, cadangan piutang
raguragu, cadangan yang bersifat utang.
2.2 Penggunaan Dana
Penggunaan dana setelah ada di perusahaan, sebagai manajer keuangan berusaha
untuk menggunakan secara efisien demi tercapainya tujuan perusahaan. Pada
dasarnya penggunaan dana dapat digolongkan menjadi 2 bagian :
a. Penggunaan dana dalam jangka pendek : kas, surat-surat berharga, piutang,
dan persediaan.
b. Penggunaan dana dalam jangka panjang : investasi aktiva tetap, termasuk
tanah, bangunan, dan peralatan.
Mengelola penggunaan dana perusahaan baik untuk jangka pendek maupun untuk
jangka panjang berkaitan erat dengan masalah efisiensi. Karena kalau masalah
efisiensi tercapai berarti manajer keuangan berhasil dalam mengelola dana dalam
arti pengalokasian dana perusahaan tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
sehingga perusahaan dapat dengan mudah menelusuri bagian-bagian mana yang
menghasilkan laba perusahaan.
Efisiensi penggunaan dana sehari-hari dalam kegiatan operasional perusahaan
dapat diketahui dengan membandingkan pendapatan bersih perusahaan selama jangka
waktu tertentu dengan dana atau modal yang dipakai perusahaan dalam memperoleh
pendapatan tersebut. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari
sejumlah modal yang dipergunakan disebut Rentabilitas. Jadi rentabilitas yang
semakin tinggi dapat diartikan bahwa pendapatan perusahaan juga tinggi, hal ini
berarti bahwa rentabilitas yang tinggi juga mencerminkan efisiensi yang dicapai
perusahaan baik.
Faktor yang menyebabkan penurunan/peningkatan rentabilitas ekonomis perusahaan
:
a. Usaha yang dipilih
Bidang usaha yang dipilih perusahaan akan mempengaruhi penghasilan keuntungan,
misalkan membuka usaha fotocopy harus benar-benar melihat bagaimana keadaan
lingkungan sekitar kemudian saran perlengkapan, dll.
b. Pengalaman perusahaan atau pesaing
Dengan adanya pengalaman selama usaha berjalan, perusahaan dapat memilih-milih
hal-hal yang menguntungkan ataupun merugikan untuk dijadikan cermin agar
kedepan lebih baik lagi. Begitupun halnya dengan pesaing kita dapat melihat bagaimana
pengalaman pesaing dalam menjalankan usahanya yang kemudian kita dapat
mempelajarinya dan mengembangkan di perusahaan kita.
c. Manajemen Usaha
Manajemen usaha meliputi semua kegiatan dalam mengelola perusahaan termasuk
sumber dana perusahaan, dengan kita mempunyai manajemen usaha yang baik, maka
perusahaan kita pun akan berjalan dengan baik pula.
d. Kesempatan yang ada
Perusahaan yang mampu membaca peluang dalam berbisnis akan lebih maju dan
berkembang dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mengandalkan dananya saja.
Denagn perusahaan dapat membaca peluang bisnis perusahaan akan dapt lebih cepat
menguasai pasar.
Pada dasarnya pengelolaan dana jangka pendek (aktiva lancar) dan pengelolaan
dana jangka panjang ( aktiva tetap) dapat dilakuakn melalui fungsi manajemen
keuangan yang ada di perusahaan, dimana sebelum manajer keuangan menggunakan
dan harus membuat perencanaan alokasi dana yang teliti kemudian mengawasi
pelaksanaan penggunaan aktiva yang telah dibiayai sehingga dapat mengatasi
masalah-masalah yang timbul sedini mungkin.
Penggunaan Dana Jangka Panjang
Penggunaan dana jangka panjang berarti kita mempertimbangkan jumlah uang yang
etrtanam pada aktiva tetap. Bentuk aktiva tetap dapat berupa tanah, gedung, dan
mesin. Kalau kita memperhatikan jumlah dana pada aktiva tetap, berarti kita
harus memperhatikan resiko yang akan dihadapi di masa mendatang, karena dana
yang tertanam dalam aktiva tetap tersebut akan kembali dalam jangka waktu yang
lama sehingga keputusan untuk menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva tetap
harus betul-betul dipertimbangkan dengan matang dan teliti karena dana yang
terkait pada aktiva tetap biasanya dalam jumlah yang besar sehingga kalau
terjadi kesalahan akan mengakibatkan kerugian yang besar juga bagi perusahaan
atau bisa membuat perusahaan bangkrut (tutup).
Arti Pentingnya Analisa Sumber-Sumber Dan
Penggunaan Dana
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau
dari tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana
yaitu dari mana sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta
bagaimana dana tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau
mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari
dua tahun yang berurutan. Maka dapat lita simpulkan bahwa suatu cara analisis
yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan
kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut
sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.. Setelah kita
mengetahui pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat
diketahui bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan
dalam pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja atau dana. Laporan sumber
dan penggunaan dana ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak
manajemen perusahaan, para kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak
lainnya. Pihak manajemen dan para kreditur jangka pendek terutama akan tertarik
kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu perusahaan
termasuk perubahan-perubahan yang terjadi selama periode itu. Kenaikan dalam
modal kerja mungkin ditunjukkan dalam kas, efek (sekuritas), piutang maupun
dalam persediaan atau adanya penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan
adanya kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan bergantung kepada
sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. Apabila seluruh perubahan
tersebut semuanya berasal dari hasil operasi perusahaan, maka hal ini akan
dinilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan
kenaikan modal kerja yang berasal dari pengeluaran hutang jangka panjang.
Langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana :
1) Penyusunan laporan perubahan neraca (statement of balance sheets changes)
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara
kedua titik waktu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya
sumber atau penggunaan dana.
2) Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Laporan ini berasal dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan
laba ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber-sumber dan
penggunaan dana disebut kas (arti sempit) atau modal kerja (arti luas).
Sumber – Sumber Dana jangka Panjang
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjang untuk membiayai
pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bisa
memulai usahanya, perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan
peralatan. Pencarian dana jangka panjang ini dapat diperoleh dari luar
perusahaan berupa pembiayaan melalui utang (debt financing) maupun dari dalam
perusahaan dengan pembelanjaan sendiri dari modal (equity financing).
9.2.2.2.1 Pembiayaan Melalui Hutang
Pinjaman jangka panjang dari luar (debt financing) merupakan komponen utama
dari perencanaan jangka panjang yang banyak dilakukan oleh perusahaan. Dua
sumber usaha dana ini adalah utang jangka panjang (long tern loan) dan
penjualan obligasi perusahaan (corporate bonds)
Utang Jangka Panjang
Perbedaan utang jangka panjang dan utang jangka pendek terletak pada jangka
waktu pengembalian utang. Waktu pengembalian utang jangka panjang adalah lebih
dari satu tahun.
Obligasi Perusahaan
Obligasi adalah surat berharga yang di terbitkan perusahaan, yang menyatakan
kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang surat berharga pada
aktu tertentu. Selama waktu kontrak atau masa berlakunya obligasi, perusahaan
penerbit harus membayar bunga per periode (tahunan atau seni tahunan) sesuai
dengan tingkat bunga yang tertera pada obligasi. Jangka waktu kontrak pada
umumnya cukup panjang misalnya, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30
tahun. Termin dari obligasi ini berbeda antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain dan kaitannya dengan masa berlaku, tingkat bunga, masa jatuh
tempo, dan jaminan yang terikat pada obligasi tersebut.
9.2.2.2.2 Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing)
Pembiayaan dengan modal sendiri terkait dengan modal pemilik, pengguna laba di
tahan, dan saham biasa dalam rangka memperoleh dana bagi pemenuhan pengeluaran
jangka panjang.
Saham Biasa (Common Stock)
Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Saham biasa adalah surat
berharga yang memberikan hak suara kepada pemilik serta merupakan penerima hak
terakhir atas asset perusahaan setelah pemegang obligasi dan saham preferen.
Saham preferen adalah saham yang menjamin pembayaran dividen tetap kepada
pemilik tetapi tanpa hak suara. Pemegang saham preferenmerupakan penerima hak
yang lebih dahulu atas asset daripada pemegang saham biasa.
Dividen
Dividen adalah bagian laba yang di bagikan kepada para pemegang saham, baik
pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen. Perusahaan dapat
memperoleh dana untuk pengeluaran jangka panjangnya melalui penerbitan saham
biasa. Ketika pertama kali perusahaan menerbitkan saham biasa pada pasar
perdana disebut sebagai Initial Public Offering (IPO).
Laba Di Tahan
Alternative lain untuk pembiayaan modal sendiri adalah laba di tahan, yakni
bagian laba yang tidak di bagikan kepada pemegang saham. Dengan menggunakan
laba di tahan berarti perusahaan tidak perlu meminjam uang dan membayar bunga.
9.2.2.2.3 Pembiayaan Dengan Obligasi yang Dapat di Konversi (Convertible Bonds)
Convertible Bonds adalah penerbitan obligasi perusahaan yang mengandung pilihan
bagi pemegangnya, sehingga setelah jangka waktu tertentu dan dipenuhinya syarat
tertentu dapat di konversikan menjadi saham biasa.
Kesimpulan Pemilihan Alternatif Pembiayaan perusahaan
Prinsip yang penting dalam pemilihan pembiayaan perusahaan adalah kecocokan
(matching) antara sifat kebutuhan dan jenis pembiayaan. Kebutuhan investasi
jangka pendek harus di penuhi dengan pembiayaan jangka pendek. Jadi, investasi
untuk persediaan barang, piutang yang sifatnya jangka pendek, sebaiknya di
penuhi oleh utang dagang, utang bank jangka pendek, dan sebagainya. Sedangkan
investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, gedung, mesin-mesin yang
sifatnya jangka panjang, harus di penuhi oleh alternative pembiayaan jangka
panjang seperti utang bank jangka panjang, obligasi, penerbitan saham, maupun
pemakaian laba di tahan.
OPERASI PERUSAHAAN
DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa
perubahan tertentu. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang ada
di dalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan
perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya tetap. Semuanya adalah biaya berubah.
Perubahan lain yang mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan
teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga-harga umum (inflasi).
Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi di setiap
perusahaan.
KEUNTUNGAN JANGKA PANJANG: UNTUNG NORMAL
Di dalam
jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntugan luar
biasa (melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik
perusahaan–perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
Kemasukan mereka akan menambah
penawaran, dan seterusnya pertambahan penawaran ini akan menurunkan harga.
Penyesuaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi
keuntugan yang melebihi normal.
Juga
keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang
sementara. Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari
industri tersebut. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan
sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.
Sumber : Mikro Ekonomi Pengantar edisi
Ketiga, Sadono Sukirno
·
1. Hakikat Tujuan Jangka Panjang
Tujuan haruslah bersifat kuantitatif, terukur, realistis, dapat dipahami,
menantang,bertahap, dapat diperoleh, dan sejalan dengan unit-unit organisasi.
Setiap tujuan harus dikaitkan dengan kerangka waktu. Tujuan umumnya dinyatakan
dalam istilah-istilah serti pertumbuhan aktiva, pertumbuhan penjualan,
keuntungan, pangsa pasar, seberapa besar dan sifat diversifikasi, seberapa
besar dan sifat integrasi verikal, penghasilan per saham, dan tanggung jawab
sosial. Tujuan yang dinyatakan dengan jelas memberikan banyak keuntungan.
Tujuan tersebut memberikan arah, memberikan sinergi, membantu dalam evaluasi,
menentukan prioritas, mengurangi ketidak pastian, meminimalkan konflik,
merangsang pengerahan tenaga, dan membantu dalam mengalokasikan sumber daya dan
merancang pekerjaan.
Tujuan jangka panjang diperlukan pada tingkat korporat, devisi, dan
fungsional dalam sebuah organisasi. Tujuan tetsebut penting sebagai alat ukur
kinerja kinerja manajerial. Untuk mencapai kemakmuran jangka panjang, para
perencana strategis umumnya menetapkan perencana jangka panjang dalam tujuh
bidang, yaitu:
·
a) Profitabilitas Kemampuan
dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam jangka panjang bergantung pada
tingkat laba yang memadai. Perusahaan yang dikelola secara strategis pada
umumnya memiliki tujuan laba, yang dinyatakan dalam bentuk laba persaham.
·
b) Produktivitas Para
manager strategis secara terus mencoba meningkatkan produktivitas sistem
mereka. Perusahaan yang dapat memperbaiki hubungan input-output pada umumnya
dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan demikian perusahaan-perusahaan hampir
selalu menyatakan suatu tujuan produktivitas. Tujuan produktivita yang umum
digunakan adalah jumlah barang yang diproduksi atau jumlah jasa yang diberikan
perunit input.
·
c) Posisi Kompetitif Salah
satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah salah satu dominasi relatifnya di
pasar. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar pada umumnya menetapkan tujuan
dalam hal posisi konpetitif, sering kali menggunakan penjualan total atau
pangsa pasar sebagai ukuran posisi kompetitifnya.
·
d) Pengembangan Karyawa . Karyawan
menghargai pendidikan danpelatihan, sebagian karena hal tersebut mengarah pada
kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi. Menyajikan peluang semacam itu
sering kali meningkatkan produktivitas dan mengurangi perputaran karyawan. Oleh
karena itu para pembuat keputusan strategis sering kali memasukan tujuan pengembangan
karyawan kedalam rencana jangka panjang.
·
e) Hubungan dengan Karyawan Apakah
terikat dengan kontrak serikat pekerja atau tidak perusahaan-perusahaan secara
aktif mencoba untuk menggembangkan hubungan baik dengan karyawan. Bahkan
langka-langka proaktif dalam mengantisipasi kebutuhan dan harapan karyawan
merupakan karakteristik dari para manajer strategis. Para manajer strategis
yakin bahwa produktivitas hubungan dengan loyalitas karyawan dan apresiasi atas
perhatian manajer terhadap kesejahteraan karyawan.
·
f) Kepemimpinan Teknologi Perusahan
harus memutuskan apakah akan menjadi pemimpin atau hanya jadi pengikut di
pasar. Setiap pendekatan dapat berhasil, tetapi masing-masing membutuhkan
postur strategi yang berbeda. Oleh karena itu banyak perusahaan menyatakan
suatu tujuan berkaitan dengan kepemimpinan teknologi.
·
g) Tanggung Jawab kepada
Masyarakat Para manajer memahami tanggung jawab mereka terhadap
pelanggan dan masyarakat secara umum. Bahkan banyak perusahaan mencoba untuk
memenuhi tanggung jawab sosialnya melampaui persyaratan pemerintah.
Perusahaan-perusahaan tersebut bukan hanya bekerja untuk mengembangkan reputasi
sebagai produsen dari produk dan jasa dengan harga yang layak, melainkan
menjadi warganegara yang bertanggung jawab.
Sumber :